Tanjab Barat, Jambi -Masyarakat 7 desa Kec Renah mendaluh, Kab Tanjab Barat, Prov jambi yang tergabung dalam PERKUMPULAN TANI DOA BERKAH JAYA BERSAMA sampai hari ini masih menunggu jawaban dari pihak Pemda maupun Perusahaan tentang tindak lanjut realisasi fasilitasi pembangunan kebun masyarakat 20% dari HGU…
7 Desa tersebut adalah desa yang terdampak wilayahnya masuk dalam izin HGU perusahaan PT BUKIT KAUSAR.
Perusahaan yang telah lama berdiri sejak tahun 1995 di kec Renah Mendaluh dan sekitarnya.
Seperti desa Rantau Benar, pulau pauh, penyabungan, sungai rotan, lubuk kambing, muara danau dan lubuk bernai.
Tuntutan masyarakat 7 desa tersebut di rasa sudah sangat lama yang di mulai dari beberapa tahun yang lalu,. namun sangat di sayangkan sampai hari ini masalah tersebut belum juga terealisasi.
Padahal sudah beberapa kali di adakan Rapat koordinasi percepatan penyelesaian konflik permasalahan antara kelompok Tani, Pemda dan perusahaan PT BUKIT KAUSAR tersebut..
Dengan Terbitnya panduan tentang fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sudah pasti menjadi angin segar buat masyarakat desa sekitar perkebunan perusahaan tersebut.
Akan tetapi dengan sekian lamanya masyarakat menunggu keputusan yang tak kunjung datang, tentu menjadi hal yang jenuh dan gerah buat masyarakat itu sendiri.
Dari hasil pantauan dan konfirmasi media ini beberapa waktu yang lalu kepada masyarakat yang tergabung dalam PERKUMPULAN TANI yang enggan namanya di sebutkan masyarakat itu mengatakan,.
Kami sebenarnya sudah bosan dengan urusan ini karena sampai hari ini belum ada titik terang tentang realisasi tersebut tuturnya..
Dan dengan belum adanya jawaban yang pasti terhadap masyarakat 7 desa tentu membuat masyarakat merasa bingung dan gerah,. sebagian ada yang ingin kembali turun kelapangan untuk kembali orasi unjuk rasa ke pihak perusahaan maupun pemerintah daerah,.
Harapan mereka agar permasalahan konflik antara kelompok Tani dengan perusahaan agar segera cepat terselesaikan dan pembangunan kebun masyarakat 20% dari HGU segera terealisasi dengan baik.
(Darmawan)