Batam  

Jeruk Makan Jeruk”: Refleksi Bang Rio atas Egoisme di Tubuh Pers.

banner 120x600
banner 728x90 :

Bin-ri.id- Pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau mengenai wartawan yang dianggap berkedok premanisme dan belum memiliki sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW), memicu berbagai tanggapan di kalangan insan pers. Menanggapi hal tersebut, tim wartawan Bin-Ri menemui salah satu tokoh jurnalis sekaligus penulis yang akrab disapa Bang Rio Parlindungan untuk menggali sudut pandang yang lebih reflektif.

Dalam perbincangan hangat tersebut, Bang Rio menuturkan bahwa perdebatan terkait status UKW sejatinya bukan hanya soal administratif, namun menyentuh nilai-nilai dasar profesi jurnalistik seperti kejujuran, keterbukaan, dan solidaritas antarsesama wartawan.

banner 325x300

> “Ironis. Kita yang mestinya menjadi penyambung suara rakyat, kini saling memotong suara satu sama lain. Bukankah ini seperti jeruk makan jeruk? Sesama wartawan saling memangsa demi gengsi, pengakuan, atau kekuasaan?” ujar Bang Rio.

 

Ia menegaskan, integritas seorang wartawan tidak ditentukan semata oleh sertifikat, tetapi oleh hati nurani, etika, dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran. Menurutnya, ketika organisasi pers justru saling serang dan merendahkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada pers itu sendiri.

> “Wartawan bukan preman, bukan pencari amplop. Kita ini penjaga kebenaran, pencatat zaman, dan pelayan publik,” tambahnya.

 

Bang Rio juga mengajak semua insan pers untuk kembali ke titik awal perjuangan: membangun pers yang sehat, profesional, namun tetap inklusif. Ia mengingatkan bahwa Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tidak menciptakan kasta dalam dunia jurnalistik, melainkan menegaskan kesetaraan dan tanggung jawab moral seluruh wartawan.

> “Tuhan tidak akan bertanya apakah kita punya UKW, tapi mungkin akan bertanya: ‘Apakah pena dan kameramu telah kau gunakan untuk kebaikan?’” ujarnya penuh makna.

 

Sebagai penutup, Bang Rio mengajak semua pihak untuk menjadikan keberagaman organisasi pers sebagai kekuatan, bukan pemisah. Ia mengajak seluruh jurnalis Indonesia untuk bersatu, bukan karena mengenakan seragam yang sama, tapi karena memiliki hati dan tujuan yang sama.

> “Kita bukan jeruk yang memakan jeruk. Kita adalah pohon dengan akar yang saling terhubung, batang yang saling menopang, dan buah yang manis untuk bangsa,” tutupnya.

 

(Laporan: Yudi | Editor: Bin-Ri)

=====BIN-RI.ID===== banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *