Ngeri Ucap Andreas: “HIV di Rohil masuk Peringkat ke tiga di Provinsi Riau”

"Mari bersama kita dukung Program pemerintah dalam upaya pencegahan Penularan Virus HIV."
banner 120x600
banner 728x90 :

Bin-ri.id– Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah penderita HIV tinggi di Provinsi Riau dan menduduki posisi ketiga. 17/Des/2024.

“Untuk tahun 2024 ada 52 masyarakat yang positif HIV. Sementara tahun 2023 yang lalu ada sebanyak 126 dan secara keseluruhan ada 178 penderita HIV,” kata Kadiskes Rohil Afrida saat dikonfirmasi.

banner 325x300

Afrida menerangkan, 52 penderita HIV ini terdeteksi setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap 10.516 orang yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Rohil

“Dari jumlah itu sudah terjaring positif 52 orang dan ini merupakan temuan baru. Jadi keseluruhan dari tahun 2023 hingga 2024 sebanyak 178 orang,” ungkapnya.

Untuk Kabupaten Rohil tambah Afrida, pemeriksaan yang dilakukan belum mencapai target yang diberikan oleh pemerintah pusat yakni sebanyak 19 ribu per tahun.”Setiap tahun nya itu target kita tidak tercapai karena memang sulit untuk melakukan pemeriksaan ini. Yang sering penuh kita lakukan itu pemeriksaan itu di Lapas,” paparnya.

Sementara untuk lokasi hiburan katanya lagi, pemeriksaan belum bisa dilakukan secara maksimal karena adanya berbagai kendala. Untuk itu, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dalam melakukan pemeriksaan di tempat-tempat hiburan.

“Semoga tahun depan kita bisa lebih banyak melakukan pemeriksaan. Untuk upaya pencegahan kita secara aktif melakukan sosialisasi di Puskesmas,” pungkasnya.

Seorang Tokoh muda Andreas Hutajulu SH.,MH., yang juga sebagai Praktisi Hukum Memberikan pendapat kepada Awak media Bin-ri.id.

Upaya Pencegahan yang Efektif: Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat. Mengadakan kampanye rutin tentang bahaya Virus HIV di Puskesmas, sekolah, dan lingkungan kerja tentang penyebab, pencegahan, dan bahaya HIV/AIDS. Menekankan pentingnya perilaku hidup sehat dan aman, termasuk penggunaan alat pengaman saat berhubungan seksual.

Pemeriksaan Rutin dan Deteksi Dini  meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan HIV, baik di fasilitas kesehatan maupun di lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti tempat hiburan dan Lapas. Berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan pemeriksaan berjalan lancar di area sulit dijangkau.

Pendampingan dan Pengobatan bagi PenderitaMenyediakan layanan konseling dan perawatan medis berkelanjutan bagi penderita HIV. Memastikan ketersediaan obat antiretroviral (ARV) di fasilitas kesehatan untuk menekan perkembangan virus.

Penguatan Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait. Mendorong sinergi antara Dinas Kesehatan, kepolisian, lembaga pemasyarakatan, serta organisasi non-pemerintah dalam mengatasi penyebaran HIV. Mengoptimalkan program-program pemerintah pusat di tingkat daerah agar target pemeriksaan tercapai. Pengawasan dan Regulasi di Lokasi Berisiko. Memaksimalkan pengawasan di tempat hiburan malam, rumah bordil, dan area lain yang memiliki risiko tinggi penyebaran HIV.

Memberikan pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan untuk mendekati kelompok rentan. Pemberdayaan Masyarakat. Mengajak peran serta tokoh masyarakat, agama, dan pemuda dalam mengedukasi serta menghapus stigma terhadap penderita HIV/AIDS.

Membentuk kelompok pendukung atau komunitas yang fokus pada isu kesehatan dan pencegahan HIV di tingkat lokal. Dengan upaya terintegrasi ini, diharapkan penyebaran HIV di Kabupaten Rokan Hilir dapat ditekan secara signifikan. Ucapnya (Ria)

=====BIN-RI.ID===== banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *