Berita  

Mesin Si Koncang: “Janji Inovasi yang Belum Terwujud di Rokan Hilir”

banner 120x600
banner 728x90 :

Bin-ri.id- Bagansiapiapi, 16 Desember 2024 – Peluncuran aplikasi Si Koncang Pancasila pada 6 Oktober 2022 oleh Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong sempat menjadi sorotan positif sebagai langkah inovatif dalam tata kelola pemerintahan berbasis teknologi. Aplikasi yang diresmikan di Gedung Misran Rais Bagansiapiapi tersebut digadang-gadang mampu merevolusi pelayanan publik di Kabupaten Rokan Hilir dengan sistem yang cepat, tepat, dan terintegrasi.

Namun, lebih dari dua tahun sejak diluncurkan, aplikasi ini justru memicu tanda tanya di tengah masyarakat. Banyak pihak menilai program dalam aplikasi Si Koncang belum berjalan optimal. Bahkan, aplikasi ini dikabarkan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga manfaat yang dijanjikan belum dirasakan oleh masyarakat.

banner 325x300

Janji Besar di Awal Peluncuran

Saat peresmian, aplikasi ini mendapat banyak pujian sebagai langkah nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yandra menyebutnya sebagai wujud visi-misi Bupati dalam membangun pelayanan publik berbasis teknologi. Dr. Yakob KM, Direktur Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan BPIP RI, bahkan menyatakan bahwa Mesin Si Koncang adalah “terobosan luar biasa dan pertama di Indonesia.”

Aplikasi ini diklaim akan menyelesaikan berbagai masalah, seperti:

1.Keterlambatan pengurusan administrasi kependudukan.

2.Data kependudukan ganda.

3.Ketidaksesuaian data kependudukan dengan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)

Bupati Afrizal Sintong kala itu menegaskan bahwa aplikasi Si Koncang adalah solusi untuk mempercepat pelayanan publik di Rohil.

Realita di Lapangan

Sayangnya, harapan besar tersebut kini mulai luntur. Pelayanan publik yang dijanjikan lebih mudah, cepat, dan terintegrasi masih belum dirasakan masyarakat. Sejumlah pihak mengkritik bahwa aplikasi ini hanya sebatas proyek seremonial yang belum diimplementasikan secara maksimal.

Pertanyaan pun muncul:

Apakah program Mesin Si Koncang benar-benar akan  berjalan kembali? Apa kendala yang menyebabkan Mesin aplikasi ini tidak berfungsi optimal?Apa langkah pemerintah dalam menindaklanjuti hal ini

Harapan Transparansi  Pemerintah kabupaten Rokan hilir.

Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dapat bersikap transparan terkait perkembangan dan kendala yang dihadapi aplikasi Si Koncang. Diperlukan tindakan nyata untuk memastikan aplikasi ini dapat memberikan dampak positif sesuai tujuannya.

Jika dibiarkan tanpa perbaikan yang Cepat dan nyata, aplikasi yang digadang-gadang sebagai “terobosan luar biasa” ini berpotensi menjadi proyek teknologi tanpa manfaat nyata bagi masyarakat Rohil alias (Gatot) Gagal total. Kini, publik menantikan komitmen dan solusi konkret dari  daerah kabupaten Rokan hilir.

Harapan beberapa pemuka sebagai Pemerhati kabupaten Rokan hilir. Bila program Mesin aplikasi si konjang di kabupaten Rokan hilir hanya sebagai alat yang makrak, mohon kepada (KPK) Komisi pemberantasan Korupsi. Agar menyelidiki kasus ini. (RIA)**

 

=====BIN-RI.ID===== banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *